Selasa, 15 Juni 2010

Puisi Untuk Guruku ..



Dan senyum mu tak pernah berhenti menyapa ..
Dan semangatmu tak pernah berhenti berpijar ..
Sekalipun waktu terasa sama ..
Lagi panjang untuk ditempuh tanpa perubahan berarti ..

Dan hatimu tak pernah berhenti bergumam ..
Tentang harapan, tentang impian ..
Tentang semangat yang tak mungkin padam ..
Sekalipun lelah menghampiri ..
Lagi sarat beban kehidupan ..

Kau, penyambung jendela jendela dunia di jalan jalan setapak yang tak terarah ..
Kering, pun tanpa masa depan ..
Kau, penghubung cerita asa yang terputus ..
Gelap, pun tanpa pegangan ..

Kau, membuka setiap kesempatan, atas bentuk kegagalan yang menghentikan ..
Kau, pamerkan lembar kemegahan atas usaha sebuah keberhasilan ..

Kau bangkitkan anggapan anggapan kosong, ..
Tentang esok, lusa dan segenggam cita cita ..
Lewat putaran putaran globe yang sejenak membelalak kan mata 'tuk bertanya ..

Kau terangkan kisah kisah dunia, akan penemuan, cinta dan kehidupan ..
Lewat ensiklopedi dan puisi puisi gibran yang meneduhkan ..

Kau mainkan gerak gerak cepatmu berlari, dan lompatan jauhmu ..
Lewat sprint, dan sebentuk semangat, memacu diri terdepan ..

Kau buka kecerdasanmu, tentang matrix dan logika ..
Lewat kelihaianmu memecah detail rumus rumus yang memudahkan ..

Karena jasamu yang tak terbilang ..
Tak juga tercatat ..
Tak pula terhitung oleh nilai nilai kebajikan ..

Karena setiamu yang mengagungkan ..
Dan mendahulukan mimpi mimpi pemilik bangsa ..
Untuk tampil ke muka, membawa nama sebuah kebanggaan ..

Yang siap mengabdi tanpa meminta apresiasi ..
Yang berjasa berbagi, tanpa berharap lebih ..
Yang tahan banting, dengan sekelumit roda kehidupan ..
Yang bahkan terlupakan untuk sebuah pengakuan ..

Dan kau adalah kebanggaan bagi kami ..
Bagi bangsa yang mengagumi arti sebuah jasa besar ..
Bagi kaum yang menjunjung tinggi, nilai sebuah pengetahuan ..
Bagi kami yang berterimakasih, untuk sebuah perjalanan panjang tanpa cela ..

Terimakasih Guruku ..
Untuk tangan tangan yang merangkul kesendirian kami ..
Untuk ambisi yang kau tuliskan begitu bijak ..
Untuk doa yang kau bisikkan, tanpa mengenal siapa ..

Tanpamu ..
Kami bukanlah apa yang menjadikan kami besar .. sekarang ..

Sabtu, 17 April 2010

Ampera Tua, Tempo Doeloe


Gambar diambil di sini

Hitam putih warnamu ..
Tempo doeloe ..

Berbalut besi besi kokoh, memijarkan kekuatanmu ..
Ketangguhanmu ..
Kemegahanmu menampilkan diri ..
Berpijak di tanah tanah Sriwijaya dan gemulai Musi berbisik ..
Memainkan perahu perahu kecil dan tanker tua berkelana ..

Kukuh menapaki waktu yang kian menua ..
Seiring rapuhnya kekuatan oleh usia ..
Diantara urat urat baja hitam, melegam ..
Dan ton ton bandul pemberat ..
Diantara riuhnya lalu lintas yang memintanya bertahan ..
Mengandalkannya ..

Lihatlah, Ampera tua .. yang tak akan mati oleh generasi ..
Tak jua surut lelah itu, oleh rutinitas yang menyibukkan ..
Oleh sauh sampan sampan penjaja pagi, menikmati keteduhannya ..
Oleh deru suara suara bising, menyambangi dirinya ..
Tak juga rapuh oleh karat dan tangan tangan gelap penuh nafsu ..
Oleh terik dan lalu lalang musim yang menghujaninya ..
Oleh kilatan amukan petir dan lemahnya bulir bulir mur yang tak lagi menguatkannya ..

Lihatlah, Ampera tua .. kebanggaan sebuah negeri ..
Sebuah kejayaan yang tak akan pudar, oleh silamnya waktu bertutur ..
Sebuah keagungan zaman, yang menyajikan masa masa keemasan kini ..
Sebuah keteguhan satu keinginan panjang, suara hati rakyat yang bersambut ..
Sebuah saksi sejarah, perjalanan hidup bangsa yang membangun ..

Lihatlah, Ampera tua .. yang tak pernah usang karena kebesarannya ..
Karena mata mata pengagumnya .. yang setia memujanya ..
Karena keindahannya, bak pelangi penuh kerlap kerlip di senja memerah ..
Karena kesetiaannya, menjembatani sisi sisi yang berjauhan ..
Karena kedamaiannya, menerangi malam malam gelap tanpa bintang ..
Karena kehadirannya, yang tak pernah mati ..
Menghidupkan semangat jiwa jiwa yang terpaut ..

Dan Ampera Tua ..
Kau adalah cermin pengabdian panjang tanpa cela ..

Jumat, 16 April 2010

Kemana Kau, Ilham ..



Agh .. hilang sudah tulisanku ..
Fikiranku ..
Kata kata itu, sejenak berhenti di sini ..
Dan kini pergi mengitari kepalaku ..

Kemana kau ilham ilham penuh cerita?
Kemana hendak berlari ..
Menyusuri sisi jalan tanpa rumah rumah peristirahatan?
Menapaki jejak jejak petinggi yang bergumam tentang entah?

Disini aku memintamu berhenti ..
Berhenti disini ..
Membantuku, menyusun kata kata yang berpencar ..
Memudar .. pergi ..
Dan hilang tanpa sisa

Kemana kau ilham ilham penuh cerita?
Kemana kau hendak mencari tuanmu?
Kemana keanggunan yang mampu kau gubah, untuk kisah kisah pelangi yang membumi?
Kemana keteguhan yang mampu kau tunjukkan, untuk cerita sebuah sosok diri?
Kemana kedamaian yang mampu kau tuliskan, untuk seseorang yang ringkih oleh sepi?
Kemana akan kau tinggalkan aku sendiri,
Tanpa dongeng malam yang kau bisikkan tiada akhir?

Dan aku menunggu disini ..

Jumat, 02 April 2010

Selamat Jalan, Sahabatku ..



Dan kini kau pergi ..
Menyisakan kisah kisah manis ketika dulu ..
Ketika kita masih bersama ..
Ketika kita masih tertawa ..
Ketika kita masih berdampingan ..

Dan kini kau pergi ..
Meninggalkan cinta yang telah berlabuh untukmu ..
Cinta yang ikhlas, ketika menyapamu, sahabat ..
Cinta yang dihadirkan, ketika melihatmu .. terbaring tanpa daya
Cinta yang tulus, ketika melepasmu ..

Dan kini kau pergi ..
Hanya ada, namamu di hati setiap sanubari yang merindukan ..
Hanya ada wajahmu yang teringat dalam bayang bayang setiap kenangan ..
Hanya ada senyum mu yang membuat duka itu perlahan menghilang ..
Hanya ada hatimu, yang selalu riang tanpa beban mengisi kisah perjalanan mu ..

Selamat jalan, temanku ..
Tiada kata terindah, selain doa yang mengiringi langkah langkah terindahmu, kini ..
Tiada ucapan panjang, hanya sebait harapan yang terbaik untukmu di surga ..
Tiada akan ada salam perpisahan ..
Karena kau selalu hadir di hati kami ..

Selamanya ..

----
**Untuk seorang sahabat, yang telah pergi dengan tenang.
Hari ini, 2 April 2010 ..
Untuk Sri Suwantini ..

Kamis, 14 Januari 2010

Malam Malam Indah ..




Malam malam indah membangunkan tidurmu ..
Menyanjungkan kekagumanmu oleh pujian pujian untuk Nya ..
Membuka mata mata yang terpesona oleh ketakjuban tanpa bahasa ..
Menyandarkan kedamaian yang memikat .. tanpa keraguan ..

Bak gemerlapnya kunang kunang yang beterbangan ..
Menyebar diantara penjuru pandangan mata ..
Temaram dalam gelap tanpa suara ..
Tanpa gemuruh angin yang berbisik .. dingin ..

Nun, di sana ..
Langit seakan menemani, ..
Memayungi sepi yang memanjang oleh waktu ..
Menyejukkan lelah yang panjang oleh siang ..
Oleh peluh yang perlahan pergi sendiri ..

Indahnya malam bila kau jenguk ..
Sesaat menyendiri .. di bibir jendela yang membingkai mu ..
Hanya ada jangkrik jangkrik bercengkrama tentang dunianya .. tentang cinta ..
Tanpa debat kuasa, separuh keinginan menguasai dunia ..

Adalah malam yang membuat alam tertegun ..
Melamunkan sesaat kebisingan hari yang telah dilalui ..
Dan kini saatnya bercermin, menilai diri ..
Sembari melepaskan sisa sisa kesombongan pagi, ..
Yang kelak akan berujung malam kembali ..

Selamat tidur, kawan ..

Rabu, 13 Januari 2010

Impian manusia ..




Nun, di sana ..
Jauh sudah impian itu terlihat oleh mata mata ..
yang haus oleh keinginan, pencapaian dan harapan ..
Diantara temaram dan kerlip lampu lampu berserakan ..
Seakan ia mudah digapai oleh tangan tangan duniawi yang serakah ..
Oleh nafsu ..

Nun, disana ..
Bak gelimang emas, ia membutakan mata mata yang gelap oleh pujian ..
Oleh nama dan pangkat ..
Oleh nama dan harta ..
Oleh singgasana dan komunitas yang memujanya ..
Yang menjaganya ..

Dan kini impian itu makin jauh membelalakan keinginan untuk berlari mengejarnya ..
Sekalipun ia harus terbang, melompat sejauh mungkin ..
Berharap semua mampu ia peluk, dan kungkung sendiri ..
Tertelungkup .. sampai tertidur.

Sementara esok ..
Ia lupa dimana dia mendarat ..
Lupa oleh kekuatan diri yang menyampingkan sekitarnya ..
Lupa oleh hayalan hayalan semu, sesaat kaki masih berpijak ditempat yang sama ..
Enggan bergerak ..

Sementara ia kini menangisi apa yang mendaratkannya di sini ..
Menangisi waktu yang berbicara tentang seandainya ..
Dan seandainya, ia mampu melompat lebih jauh ..
Lebih cepat, lebih tepat ..
Dan seandainya .. ia tak terpuruk di sini ..

Ia hanya tertunduk ..
menyibak mimpinya yang terlalu tinggi dicangkramnya ..

Selasa, 12 Januari 2010

Sejenak Ku Berhenti ..



Merangkak .. dan ku terus merangkak ..
Menapaki sisa jalan yang ku telusuri panjang ..
Kasar dan terjal oleh bebatuan dan serpihan kaca ..
Oleh sisa deru kekejaman waktu dan zaman yang tak pernah perduli ..

Sejenak ku berhenti, ..
Menghela nafas panjang tanpa henti ..
Menghapus peluh yang berjatuhan bagai tangis yang ingin terhenti ..
Namun tak kuasa ku akhiri begitu saja, tanpa hasil ..

Sejauh apa aku harus meratapi keinginanku yang jauh ..
Melihat pun, kini aku tak sanggup ..
Berdiri dan telah berlari, ku lalui dengan detak jantung yang memekik ingin mati ..
Hingga ku terjatuh ..

Apakah arti sebuah mimpi ..
Dan impian?
Adakah tangan tanganku tak mampu lagi menggapai semua itu?
Ataukah Pemilik Alam tak lagi ingin melihatku bahagia?

Untuk semua yang telah diberikan Nya ..
Mengapa tak juga dibiarkan Nya,
Sebuah permintaan usang itu hadir karena izin Nya ..

Adakah arti sebuah mimpi ..
Dan impian?
Adakah aku masih boleh berharap dan meminta,
Sesuatu yang ku tak tahu, masih ada ..
Atau memang bukan untukku ..
Puisi adalah hatimu © 2008. Design by :Yanku Templates Sponsored by: Tutorial87 Commentcute