Rabu, 13 Januari 2010

Impian manusia ..




Nun, di sana ..
Jauh sudah impian itu terlihat oleh mata mata ..
yang haus oleh keinginan, pencapaian dan harapan ..
Diantara temaram dan kerlip lampu lampu berserakan ..
Seakan ia mudah digapai oleh tangan tangan duniawi yang serakah ..
Oleh nafsu ..

Nun, disana ..
Bak gelimang emas, ia membutakan mata mata yang gelap oleh pujian ..
Oleh nama dan pangkat ..
Oleh nama dan harta ..
Oleh singgasana dan komunitas yang memujanya ..
Yang menjaganya ..

Dan kini impian itu makin jauh membelalakan keinginan untuk berlari mengejarnya ..
Sekalipun ia harus terbang, melompat sejauh mungkin ..
Berharap semua mampu ia peluk, dan kungkung sendiri ..
Tertelungkup .. sampai tertidur.

Sementara esok ..
Ia lupa dimana dia mendarat ..
Lupa oleh kekuatan diri yang menyampingkan sekitarnya ..
Lupa oleh hayalan hayalan semu, sesaat kaki masih berpijak ditempat yang sama ..
Enggan bergerak ..

Sementara ia kini menangisi apa yang mendaratkannya di sini ..
Menangisi waktu yang berbicara tentang seandainya ..
Dan seandainya, ia mampu melompat lebih jauh ..
Lebih cepat, lebih tepat ..
Dan seandainya .. ia tak terpuruk di sini ..

Ia hanya tertunduk ..
menyibak mimpinya yang terlalu tinggi dicangkramnya ..
Puisi adalah hatimu © 2008. Design by :Yanku Templates Sponsored by: Tutorial87 Commentcute