Ku terpaku sejenak menatap semu
Melihat bayangku di kerumunan sore ..
Begitu gusar dan ragu
Begitu dingin dan layu
Ku memandang buah keteguhan
Yang takjub pada akhir ketekunan
Begitu tabah dan tegar
Begitu sabar dan ikhlas
Akankah diriku mampu, menilai arti keikhlasan
Ketika pengorbanan, terhapus begitu saja tanpa jejak
Ketika sayang itu tulus, kupersembahkan untuknya
Ketika yang kupikirkan, .. sejauh hati ini hanya baginya
Akankah diriku mampu belajar, mengerti artinya cobaan
Ketika tamparan dan hujatan, jatuh tertumpu di tulangku
Ketika beban kian berat, membuka lebar luka yang menganga
Ketika ku harus menutupnya kembali perlahan dan menebar senyuman
Akankah diriku mampu menjadi diriku yang sesungguhnya
Ketika suasana hati harus kumainkan terpisah
Ketika tawa dan keseriusan harus sejajarkan diantara komunikasi yang masih teraba
Ketika duniaku harus kukesampingkan sejenak diantara waktu waktu yang saling mengejar
Tak mungkin akan kutemukan jawabnya
Mungkin belum saat ini, atau waktu waktu kedepan
Mungkin hanya air yang mengalir mampu membawaku mengerti
Mungkin hanya uluran tangan yang mampu meluluhkan perbedaan bahasa
Tak mungkin akan kubawa diriku disini
Mungkin aku harus berbagi peranan dunia
Mungkin aku harus mengambil satu diantaranya
Mungkin aku harus lebih bersabar
0 Says:
Posting Komentar