Rabu, 30 Juli 2008

Puisi Berbalas

Puisi berikut adalah balasan balasan puisi beberapa teman yang saling berbagi tentang isi hatinya. Seperti biasa, ini terbagi buat siapa saja yang bisa memberi makna berbeda kepada tulisan tulisan yang selalu berbeda ..

Posted 1st in Rumah Blogger




Inikah ungkapan buah kepasrahan?
Ataukah keputusasaan yang tak berkesudahan?
Inikah ungkapan penyesalan?

Ataukah kelemahan yang terabaikan?


Adakah dunia akan segelap yang kau bayangkan?

Ketika matahari terik menyinari dan peluh membasahi


Ketika lalu lalang hiruk pikuknya menggeluti dunia

Ketika tangis bayi tak hentinya meminta sebuah perlindungan

Ketika begitu banyak tangan meraih impiannya


Adakah seorang manusia disini terbujur kaku dengan kemelutnya

Bila mata tertutup dan enggan melih
at
Bila ketakutan akan takdir menghantui tiap detik yang berjalan

Bila mimpi yang tersusun akhirnya hilang, bengis tak berwujud

Adakah kau lihat harapan harapan kecil dipelupuk mata itu

Kau biarkan mereka berlari berhamburan di rebut mimpi mimpi yang bermasa depan

Kau biarkan mereka layu sebagian ketika perjuangan pun terendap endap lalu hilang

Kau biarkan mereka memayungi diri dengan rasa kasihan


Semua akan mati ....

Tapi itu bukan alasan untuk berhenti !!

Itu bukan alasan untuk menghindar ataupun lari dari kenyataan ..

Semua akan meninggalkan kenangannya ..

Tapi itu bukan alasan untuk tersudut dan mati seketika

Itu bukan alasan untuk menggemakan kesedihan


Adalah dirimu yang berdiri diambang pintu yang terbuka

Memilih maju, diam atau mundur perlahan
Adalah dirimu yang merentangkan tangan mencari keseimbangan hati

Memilih tegak, duduk atau jatuh perlahan ..




Tataplah mataharimu dengan tegar
Walau tak setegar tulisan tulisan yang terus menyemangatimu
Tataplah mataharimu dengan terang
Dan kau temukan begitu banyak jalan yang terbentang

Tataplah mata mata di luar sana yang jatuh bangun mencari kesempatan
Tataplah tangan tangan kecil yang berpegangan mencari kekuatan
Tataplah langkah langkah tertatih penuh luka mencari teduh untuk bernaung
Tataplah kemungkinan kemungkinan lain yang tak pelak lagi memberimu pilihan

Tataplah pagi nan indah dengan embun yang berjatuhan
Sentuhlah sebutir dan lihatlah kebeningan disana
Tataplah hatimu yang peluh dan lelah oleh perjuangan
Sapalah sejenak dan sebutkan keinginan yang tersimpan

Tataplah terbitnya mataharimu dengan segenap permintaan yang masih tertunda
Raihlah timurnya .. seakan kamu sanggup menggenggamnya
Tataplah terbitnya hatimu dengan segenap impian impian yang tertunda
Raihlah keyakinannya .. seakan kamu sanggup memenuhinya

1 Says:

Unknown mengatakan...

puisinya cukup bagus dan mendalam....saya suka membacanya..

Puisi adalah hatimu © 2008. Design by :Yanku Templates Sponsored by: Tutorial87 Commentcute